suararakyat.online

Bagikan Artikel

Kronologis Pengancaman Deng

Labuhanbatu – Suararakyat.Onlain

Masalah ini bermula dengan Kejadian sekitar 4 atau 5 bulan yang lalu, terhadap jurnalis DR.Rangkuti saat pulang dari rumah pak Rosul dari acara takjiah untuk cucu pak rosul, habis dari pulang takjiah DR.Rangkuti menumpang kereta sama pak samsul warga dusun Sukarakyat 1,

ketika kami sedang berjalan di atas Kereta Tamben Munthe (anggota linmas) desa batu tunggal naik kereta nya dengan menggas – gas kertanya di depan kereta pak samsul , jadi saya bilang sama pak samsul ada apa ini pak, awas Kereta kita kesenggol sama keretanya.ucap Rangkuti kepada media di Rantauprapat (1/05/2024).

Lanjutnya, saya bilang sama pak samsul, coba berhenti dulu pak kereta kita,biar saya tanya dulu si tamben ada apa dan kenapa , tiba tiba saya di tolak nya dan jatuh saya ke aspal dalam ke adaan pakai sarung, lalu saya berdiri lagi dan saya tanya kembali ada dan kenapa kau tamben , lalu dia memukul saya sampai pecah bibir saya.

Mendapat perlakukan itu, Akhirnya saya memukulnya satu kali dan kena ke batang hidungnya yang mengakibatkan mimisan (keluar darah dari hidungnya), lantas ke esok harinya (malam) saya di panggil oleh bapak kepala dusun 2 batu tunggal untuk melakukan mediasi, dan di dalam mediasi terjadilah perdamaian dan disitu sitamben meminta agar di upah – upah, di depan kepala dusun.

merasa saya tidak bersalah , saya anggap itu hanya sedaya mampu saya kalau ada rezki saya , saya katakan lakukan upah – upah, namun saya di timpa musihba istri saya dalam keadaan sakit lalu bulak – balik berobat kerumah sakit , karena mempunyai penyakit’ komplikasi , akhirnya saya rezeki untuk berobat istri saya , namun istri saya sudah bulak balik berobat kemana saja , sampai lah ajal istri saya pada tahun 2024 bulan 3 tanggal 24 malam 25 hari minggu malam senin, saya masih seret dan pailit.

Lalu sitamben menjumpai saya kembali pada hari Sabtu tanggal 27 April 2024 pukul 9.30 wib di tengah jalan Dusun 2 Batu tunggal dan saya mau keluar dari rumah tujuan kekota dan dia menanyakan kepada saya sambil duduk diatas kereta dengan keadaan kereta di gas-gasnya , tentang upah – upah itu,saya bilang sabar tunggu dulu habis acara seratus hari kematian istri saya, dan saya masih dalam keadaan duka,

Ke esok harinya pada hari minggu tanggal 28 April 2024 pukul 18.30 tamben datang kerumah saya dengan menggunakan kereta dan membawa senapang angin ,lalu dia ribut sambil mengengkol Senapang angin nya lalu di tembakkan kearah saya dengan jarak Setengah meter ,lalu senapang anginya di ayunkan memukul saya yang di saksikan anak anak saya,Dengan mengancam Kubuh kau nanti ucap tamben kepada saya yang di dengar anak saya Intan br Rangkuti dan Delvin Rangkuti serta Ojil Rangkuti.

“Penulis”

** DR.Rangkuti **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *