Suararakyat – Lhokseumawe
Jalan penghubung antara Desa Blang Poroh dengan Paya Punteut Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe, rusak parah dan belum tersentuh aspal, padahal Indonesia sudah merdeka 78 tahun. Warga meminta agar jalan yang panjangnya tidak lebih 200 m itu diaspal oleh pemerintah. Permintaan warga tersebut disampaikan sebagaimana reportase Puja TV, pada Jumat (20/8) di Lhokseumawe.
Jalan tersebut sangat sulit dilalui jika hujan melanda daerah tersebut. Salah seorang warga dengan ekstra sangat hati-hati mendorong becak barang yang dikendarai agar tidak jatuh terkena kerikil tajam yang menurun penuh berbatuan.
Sementara itu, Zaza Annihusna terpaksa harus turun dari kendaraan sambil menggendong seorang anak. Zaza mengaku sangat trauma karena pernah jatuh saat melintasi jalan ini.
âJalan ini sangat berbahay bagi para Ibu-Ibu yang membonceng anak terutama saat musim hujan. Jalan menurun dan licin sehingga banyak warga yang terjatuh saat menggunakan jalan ini,â ujar Zaza.
Zaza mengharapkan agar Pemerintah Kota Lhokseumawe membangun jalan ini secepatnya. Terlebih lagi jalan ini merupakan penghubung dua desa yang menjadi urat nadi aktivitas sehari-hari. Jalan ini merupakan yang tercepat menuju pusat kecamatan dan pusat Kota Lhokseumawe.
âJalan ini membahayakan sekali. Kalau hujan sangat licin dan timbul-timbul batunya. Berkendaraan terutama ada anak-anak sangat berbahaya sekali. Kalau bisa tahun ini segera dibangun jalan ini. Capek warga bergotong-royong bolak-balik memperbaiki jalan, selalu hancur sata hujan tiba,â sebut Zaza.
Warga lainnya, Alkhalil mengaku bahwa dirinya bersama warga sudah sering mengadakan gotong royong, patungan dengan swadaya sendiri menaburkan batu kerikil agar jalan tidak licin saat hujan.
âTapi saat hujan lebat, kerikil hanyut terbawa arus air yang hanyut di jalan tersebut. Mengingat Indonesia sudah merdeka 78 tahun, maka agar warga juga merdeka, jalan ini harus dibangun lebih baik dan tidak menimbulkan korban lagi,â ujar Alkhalil.
Alkhalil menambahkan bahwa jalan tersebut sangat rusak parah semenjak dirinya tinggal di desa tersebut dan belum tersentuh aspal hingga saat ini. Alkhalil berharap agar jalan tersebut diperbaiki secepatnya oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe agar warga benar-benar merasakan kemerdekaan. (*)